Jumat, Desember 11, 2009

Titanium Dioksida penghilang dioksin

Pembicaraan mengenai dioxin mengingatkan pada zat berbahaya yang terkandung dalam zat perontok yang disebarkan oleh tentara Amerika Serikat di hutan-hutan selama perang dunia kedua. Di kemudian hari, zat ini dipersalahkan sebagai penyebab dari banyaknya bayi yang terlahir cacat.

Dioksin merupakan zat yang sangat beracun. Zat ini merupakan penyebab kanker dan melemahkan fungsi lever, serta mengurangi sistim kekebalan tubuh seseorang. Hanya satu gram saja, dioksin dikatakan dapat menewaskan atau mencederai 10 ribu orang.
Dioksin ternyata dihasilkan juga dari proses pembakaran sampah yang tidak sempurna, dan bagaimana menangani hal ini menjadi suatu masalah yang besar.

Namun kini, sebuah teknologi baru telah dikembangkan untuk memecahkan dioksin yang menyusahkan ini, yakni dengan memaparinya dengan cahaya dan mengubahnya menjadi sesuatu yang tidak berbahaya.


Alat yang baru dikembangkan ini adalah sebuah alat untuk menghilangkan dioksin yang menggunakan suatu zat yang disebut Titanium dioksida. Titanium Oksida adalah senyawa yang banyak digunakan dalam pembuatan cat. Jika dikenai pada cahaya, terutama sinar ultra violet, maka senyawa tersebut akan bereaksi dengan oksigen di udara, dan dapat memecahkan materi-materi organik. Peralatan baru tersebut memanfaatkan sifat Titanium Oksida ini. Alat ini dipasang pada pipa gas buangan fasilitas pembakar sampah atau incinerator. Bila sampah dibakar, maka dioksin di dalam gas yang melalui pipa itu akan diurai menjadi karbon dioksida dan air, dengan mengenai Titanium Oksida dalam alat itu dengan sinar ultra violet.

Dengan menggunakan silika gel (bahan penyerap kelembaban), para ilmuwan telah berhasil menggunakan Titanium dioksida untuk mengurai dioksin. Silika gel tersbut — yang berdiameter 3 mm dan permukaannya dilapisi oleh Titanium Oksida — digunakan pada alat tersebut. Permukaan silika gel ini memiliki banyak lubang, sehingga memperbesar luas permukaannya, dan itu akan menarik dioksin terus menerus dengan daya serap yang besar.

Dioksin yang diserap ke dalam silika gel tersebut kemudian diurai oleh Titanium Oksida yang dikenai pada sinar ultra violet. Hal yang menguntungkan, silika gel tembus pandang sehingga cahaya dapat menembusnya dan menyebabkan reaksi kimia di seluruh tempat. Oleh karena itu, hal ini dapat memecahkan dioksin dengan keandalan tinggi lebih dari 99 persen.

Peralatan yang baru dikembangkan ini sangat mudah untuk dipasangkan pada fasilitas pembakar sampah/incinerator yang sudah ada. Dan juga teknologi baru ini ramah lingkungan. Di masa lalu, cara menguraikan dioksin adalah dengan membakarnya pada suhu yang sangat tinggi — sekitar 1000 derajat celcius –, namun dengan teknologi baru ini tidak diperlukan lagi energi sebanyak itu.

Alat ini hanya perlu memaparkan Titanium dioksida pada sinar ultra violet, jadi biaya operasinya hampir dapat dikatakan sangat rendah.

Alat tersebut, saat ini sudah mulai diproduksi di Jepang. Sebuah perusahaan pembuangan sampah komersial dijadwalkan akan mulai menggunakannya sebelum akhir tahun ini

Sumber : Berita Iptek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar