Rabu, September 23, 2009

Ditemukan Lagi planet di luar tata surya!!!

iseng-iseng, pas aku browsing, nemuin artikel ini. Hmm...menarik banget, makanya aku ambil. setelah dibaca, aku baru sadar ternyata masih banyak benda di langit yang belum ditemuin manusia.
ni nie artikel yang aku dapet dari Antara News:

Planet Padat I Ditemukan di Luar Sistem Tatasurya

Beijing (ANTARA News/Xinhuanet-OANA) - Beberapa ahli astronomi telah menemukan planet berbatu di luar sistem tatasurya kita, dengan kepadatan yang terbukti sama dengan Bumi, demikian laporan studi oleh satu tim Eropa, sebagaimana dilaporkan media, Rabu.

Planet itu, yang dikenal sebagai COROT-7b, ditemukan pada Februari tahun ini oleh teleskop antariksa Eropa, COROT, yang telah melacak bintang tersebut yang diputarinya.

Planet itu berjarak sekitar 500 tahun cahaya dari Bumi di dalam gugus bintang Monoceros, Unicorn.

Meskipun para ilmuwan telah mencari kehidupan di langit dalam waktu cukup lama, ada dugaan bahwa satu planet memerlukan permukaan padat untuk menunjang kehidupan.

Dari lebih 300 exoplanet yang dikenal, itu adalah planet pertama yang ditemukan yang tidak besar dan mengandung gas.

Temuan mengenai planet berbatu dengan kepadatan seperti Bumi "membawa kita satu langkah lebih dekat untuk menemukan planet lain yang serupa dengan planet kita".

Meskipun planet itu sangat panas dan kekurangan air cair berarti tampaknya planet tersebut tak bisa menampung kehidupan, para ilmuwan mengatakan itu tetap menjadi satu langkah penting karena itu memperlihatkan planet berbatu benar-benar ada.

Temuan tersebut akan diterbitkan di dalam jurnal "Astronomy and Astrophysics", terbitan 22 Oktober.(*)

ckckck....

sumber : www.antaranews.com/.../planet-padat-i-ditemukan-di-luar-sistem-tatasurya

Senin, September 21, 2009

Fenomena warna logam emas dan tembaga

Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Pada umumnya, logam mempunyai warna putih metalik/keperakan. Namun, ternyata ada dua logam yang 'nyentrik' sendiri, berbeda dari yang lain. Emas yang berwarna kuning keemasan (yellow gold) dan tembaga yang berwarna merah tembaga (copper red). Kedua logam ini sering kita jumpai dalam bentuk perhiasan, sebagai konduktor, koin, dan lain - lain. Lalu apa yang menyebabkan kedua logam ini mempunyai warna yang berbeda dari logam pada umumnya?

Sekedar tambahan, emas dalam bahasa Sansekerta disebut Jval; dalam bahasa Anglo-Saxon disebut gold; dan dalam bahasa Latin disebut aurum. Emas dengan lambang Au mempunyai nomor atom 79 (memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s1 ) dan massa atom sebesar 196,967. Unsur ini termasuk golongan logam transisi dengan 18 isotop (senyawa emas yang paling banyak adalah auric chloride danchlorauric acid). Emas telah diketahui dan dinilai sangat tinggi sejak jaman purba kala. Unsur ini ditemukan di alam sebagai logam tersendiri dan dalam tellurides. Emas tersebar sangat luas dan selalu diasosiasikan dengan quartz atau pyrite.


emas

Sedangkan tembaga yang dalam bahasa Latin disebut cuprum, dipercayai telah ditambang selama 5000 tahun. Tembaga dengan lambang Cu mempunyai nomor atom 29 (memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d10 4s1) dan massa atom sebesar 63,546. Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, dan merupakan konduktor yang bagus untuk aliran elektron (kedua setelah perak dalam hal ini). Tembaga memiliki kegunaan yang luas sebagai racun pertanian dan sebagai algisida dalam pemurnian air. Senyawa-senyawa tembaga seperti solusi Fehling banyak digunakan di bidang kimia analitik untuk tes gula.


uang tembaga

Fenomena warna pada logam emas dan tembaga (keduanya termasuk logam transisi) dapat dijelaskan dengan teori medan kristal. Jika orbital-d dari sebuah kompleks berpisah menjadi dua kelompok seperti yang dijelaskan di atas, maka ketika molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, satu atau lebih elektron yang berada dalam orbital tersebut akan meloncat dari orbital-d yang berenergi lebih rendah ke orbital-d yang berenergi lebih tinggi, menghasilkan keadaam atom yang tereksitasi. Perbedaan energi antara atom yang berada dalam keadaan dasar dengan yang berada dalam keadaan tereksitasi sama dengan energi foton yang diserap dan berbanding terbalik dengan gelombang cahaya. Karena hanya gelombang-gelombang cahaya (λ) tertentu saja yang dapat diserap (gelombang yang memiliki energi sama dengan energi eksitasi), senyawa-senyawa tersebut akan memperlihatkan warna komplementer (gelombang cahaya yang tidak terserap).

Seperti yang dijelaskan di atas, ligan-ligan yang berbeda akan menghasilkan medan kristal yang energinya berbeda-beda pula, sehingga kita bisa melihat warna-warna yang bervariasi. Untuk sebuah ion logam, medan ligan yang lebih lemah akan membentuk kompleks yang Δ-nya bernilai rendah, sehingga akan menyerap cahaya dengan λ yang lebih panjang dan merendahkan frekuensi ν. Sebaliknya medan ligan yang lebih kuat akan menghasilkan Δ yang lebih besar, menyerap λ yang lebih pendek, dan meningkatkan ν. Sangtalah jarang energi foton yang terserap akan sama persis dengan perbedaan energi Δ; terdapat beberapa faktor-faktor lain seperti tolakan elektron dan efek Jahn-Teller yang akan mempengaruhi perbedaan energi antara keadaan dasar dengan keadaan tereksitasi.



Roda warna mendemonstrasikan warna senyawa yang akan terlihat jika ia hanya menyerap satu gelombang cahaya. Sebagai contoh, jika senyawa tersebut menyerap warna merah, maka ia akan tampak hijau.

λ diserap vs warna terpantau
400nm Ungu diserap, Hijau-kuning terpantau (λ 560nm)
450nm Blue diserap, Kuning terpantau (λ 600nm)
490nm Biru-hijau diserap, Merah terpantau (λ 620nm)
570nm Kuning-hijau diserap, Ungu terpantau (λ 410nm)
580nm Kuning diserap, Biru tua terpantau (λ 430nm)
600nm Jingga diserap, Biru terpantau (λ 450nm)
650nm Merah diserap, Hijau terpantau (λ 520nm)

Dari roda warna diatas, dapat dilihat bahwasanya emas berwarna kuning keemasan dan tembaga berwarna merah tembaga karena menyerap panjang gelombang antara 450 - 490 nm sehingga memantulkan warna yang berkisar pada warna kuning hingga merah.

Jadi, jelas bukan, mengapa emas dan tembaga mempunyai warna yang khas??


sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/emas/

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/tembaga/

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_medan_kristal#Warna_kompleks_logam_transisi

http://id.wikipedia.org/wiki/Emas

http://potenius.blogspot.com/2008/12/ekstraksi-logam-emas.html

http://rifathul.wordpress.com/2009/02/23/warna-logam-tembaga-perak-dan-emas/