Jumat, Desember 11, 2009

Titanium Dioksida penghilang dioksin

Pembicaraan mengenai dioxin mengingatkan pada zat berbahaya yang terkandung dalam zat perontok yang disebarkan oleh tentara Amerika Serikat di hutan-hutan selama perang dunia kedua. Di kemudian hari, zat ini dipersalahkan sebagai penyebab dari banyaknya bayi yang terlahir cacat.

Dioksin merupakan zat yang sangat beracun. Zat ini merupakan penyebab kanker dan melemahkan fungsi lever, serta mengurangi sistim kekebalan tubuh seseorang. Hanya satu gram saja, dioksin dikatakan dapat menewaskan atau mencederai 10 ribu orang.
Dioksin ternyata dihasilkan juga dari proses pembakaran sampah yang tidak sempurna, dan bagaimana menangani hal ini menjadi suatu masalah yang besar.

Namun kini, sebuah teknologi baru telah dikembangkan untuk memecahkan dioksin yang menyusahkan ini, yakni dengan memaparinya dengan cahaya dan mengubahnya menjadi sesuatu yang tidak berbahaya.


Alat yang baru dikembangkan ini adalah sebuah alat untuk menghilangkan dioksin yang menggunakan suatu zat yang disebut Titanium dioksida. Titanium Oksida adalah senyawa yang banyak digunakan dalam pembuatan cat. Jika dikenai pada cahaya, terutama sinar ultra violet, maka senyawa tersebut akan bereaksi dengan oksigen di udara, dan dapat memecahkan materi-materi organik. Peralatan baru tersebut memanfaatkan sifat Titanium Oksida ini. Alat ini dipasang pada pipa gas buangan fasilitas pembakar sampah atau incinerator. Bila sampah dibakar, maka dioksin di dalam gas yang melalui pipa itu akan diurai menjadi karbon dioksida dan air, dengan mengenai Titanium Oksida dalam alat itu dengan sinar ultra violet.

Dengan menggunakan silika gel (bahan penyerap kelembaban), para ilmuwan telah berhasil menggunakan Titanium dioksida untuk mengurai dioksin. Silika gel tersbut — yang berdiameter 3 mm dan permukaannya dilapisi oleh Titanium Oksida — digunakan pada alat tersebut. Permukaan silika gel ini memiliki banyak lubang, sehingga memperbesar luas permukaannya, dan itu akan menarik dioksin terus menerus dengan daya serap yang besar.

Dioksin yang diserap ke dalam silika gel tersebut kemudian diurai oleh Titanium Oksida yang dikenai pada sinar ultra violet. Hal yang menguntungkan, silika gel tembus pandang sehingga cahaya dapat menembusnya dan menyebabkan reaksi kimia di seluruh tempat. Oleh karena itu, hal ini dapat memecahkan dioksin dengan keandalan tinggi lebih dari 99 persen.

Peralatan yang baru dikembangkan ini sangat mudah untuk dipasangkan pada fasilitas pembakar sampah/incinerator yang sudah ada. Dan juga teknologi baru ini ramah lingkungan. Di masa lalu, cara menguraikan dioksin adalah dengan membakarnya pada suhu yang sangat tinggi — sekitar 1000 derajat celcius –, namun dengan teknologi baru ini tidak diperlukan lagi energi sebanyak itu.

Alat ini hanya perlu memaparkan Titanium dioksida pada sinar ultra violet, jadi biaya operasinya hampir dapat dikatakan sangat rendah.

Alat tersebut, saat ini sudah mulai diproduksi di Jepang. Sebuah perusahaan pembuangan sampah komersial dijadwalkan akan mulai menggunakannya sebelum akhir tahun ini

Sumber : Berita Iptek

Glass Liquid


Glass atau kaca yang kita temukan sehari-hari adalah material padat pada suhu kamar. Untuk mencairkannya diperlukan suhu sekitar 1400 derajat celcius. Tentu hal yang sulit untuk membuat glass dalam keadaanliquid pada suhu kamar. Tapi bagi Masatoshi Shioda, hal tersebut telah menjadi kenyataan setelah melewati penelitian selama sembilan tahun lamanya. Glass ini berbentuk cairan pada suhu kamar, sehingga dinamakan glass liquid. Sekilas jika dilihat dengan mata, serupa dengan air biasa, namun bila dikeringkan dalam mesin pengering dapat membentuk glass atau kaca.
Cairan ini dibuat dengan mencairkan quartz, yang selanjutnya dalam keadaan liquid atau cairan distabilkan, kemudian ditambahkan dengan sekitar 30 jenis enzim. Fungsi enzim ini adalah untuk menghambat partikel-partikel quartz untuk berikatan (menjadi padat) sehingga menyebabkan quartz tetap dalam keadaan cair.

Kayu tahan api

Kayu merupakan bahan yang sering digunakan sebagai bahan untuk membuat rumah atau bangunan. Kayu memiliki sifat sangat mudah terbakar, sehingga jika terjadi kebakaran dapat dipastikan rumah tersebut hangus menjadi abu dan mampu merembet bangunan lainnya. Namun lain halnya jika kayu ini dilapisi dengan glass liquid, menyebabkan tahan api dan tidak mudah terbakar.
Untuk membuktikannya telah dilakukan percobaan dengan membakar miniatur rumah yang terbuat dari kayu. Satu miniatur rumah tanpa dilapisi dengan glass liquid, sedangkan yang lainnya dilapisi dengan glass liquid. Pada percobaan ini, kayu yang tanpa dilapisi glass liquid api dengan cepat membesar dan menimbulkan asap hitam, sedangkan kayu yang dilapisi glass liquid, api tidak membesar, bahkan apinya menjadi padam. Pada akhirnya kayu yang tidak dilapisi glass liquid menjadi abu, sedangkan yang dilapisi glass liquid tetap kokoh.
Pertanyaannya adalah mengapa glass liquid dapat menyebabkan kayu menjadi tahan api? Pada kayu banyak terdapat pembuluh silinder, jika pada kayu dilapisi glass liquid maka glass liquid ini akan menyerap dan menutupi bagian pembuluh-pembuluh tersebut sampai pada kedalaman sekitar lima milimeter. Penutupan pembuluh-pembuluh kayu akan mengubah kayu menjadi lapisan kaca sehingga membuat kayu menjadi tidak mudah terbakar. Seperti disebutkan dibagian awal tulisan ini bahwa untuk mencairkan kaca memerlukan suhu diatas 1400 1400 derajat celcius, sehingga dengan adanya glass liquid ini bangunan atau rumah yang terbuat dari kayu dapat terhindar dari kobaran api bila terjadi kebakaran.

Memperpanjang usia bangunan
Jepang memiliki pemecah gelombang laut yang terbuat dari konkrit untuk mencegah terjadinya gelombang tsunami. Biasanya konkrit untuk bangunan ini terletak pada kondisi lingkungan dingin, mudah terkena air laut, dan sinar ultraviolet yang sangat kuat. Pada lokasi ini pula dilakukan percobaan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh glass liquidterhadap kekuatan konkrit.
Konkrit dari pemecah gelombang laut yang dibangun satu tahun lalu, dengan mudahnya terkena air laut sehingga membuat permukaan konkrit menjadi terkorosi dan mudah terkelupas. Namun konkrit yang telah dilapisi dengan glass liquid tidak ditemukan adanya korosi.
Mengapa ketahanan konkrit meningkat? Pada konkrit terdapat banyak rongga kosong, dengan dilapisi glass liquid, akan menutupi rongga kosong tersebut dan kemudian akan terbentuk lapisan kaca. Sehingga air laut dan gas CO2 yang merupakan penyebab terjadinya korosi pada konkrit dapat dicegah.
Konkrit yang digunakan saat ini memiliki masa durability sekitar 50 tahun. Adanya lapisan kaca pada konkrit membuat masa durability konkrit menjadi lebih tinggi, diperkirakan mencapai 200 tahun. Selain itu penggunaan glass liquid ini sangat ramah lingkungan, tidak ada efek samping dan bahaya yang ditimbulkan. Hingga saat ini penggunaan glass liquid ini sudah meluas diberbagai kawasan di Jepang, misalnya terowongan di Hokkaido.

Glass liquid vs Asbes
Asbes merupakan bahan berbahaya bila dipakai pada sebuah bangunan. Serabut asbes apabila terbang diudara sangatlah berbahaya karena bisa mengakibatkan kanker paru-paru pada penghirupnya. Saat ini, pemakaian asbes pada bangunan sudah dilarang diseluruh Jepang mengingat bahaya yang ditimbulkan. Namun diyakini pemakaian asbes di Jepang masih tersisa dibeberapa bangunan.
Saat ini, cara penguraian asbes ada dua cara, yaitu dengan memerangkap pada pelarutnya atau melebur pada suhu tinggi. Tentu kedua cara ini tidaklah gampang dan memerlukan biaya yang cukup mahal.
Pemakaian glass liquid dengan cara menyemprotkan pada asbes, akan terbentuk lapisan kaca dan menutupi lapisan serabut asbes sehingga serabut asbes mengeras (10 jam berikutnya akan menjadi keras secara sempurna). Hal ini menyebabkan serabut-serabut asbes tidak terbang di udara bebas. Cara ini sangatlah mudah dan hanya tidak memerlukan biaya mahal. Selain itu asbes yang yang sudah mengeras ini bisa diolah lebih lanjut menjadi bahan yang tahan api mencapai suhu 1200 derajat celcius.
Walaupun cara ini belum dijadikan cara resmi pemerintah Jepang dalam penanganan asbes, bukan tidak mungkin cara ini akan menjadi cara resmi mengingat begitu banyak manfaat dan keuntungan yang diberikan oleh glass liquid ini.
Penemuan glass liquid ini memberikan dampak besar dalam industri kontruksi karena mampu meningkatkan kualitas konkrit dan membuat bangunan yang terbuat dari kayu menjadi tidak mudah terbakar. Apabila diterapkan di industri konstruksi Indonesia akan membawa dampak positif, bangunan menjadi kuat, jalan tidak mudah rusak, dan pada akhirnya diharapkan dapat menghemat anggaran negara dalam pembangunan sarana transportasi publik.

http://www.kamusilmiah.com

LANTANOID & AKTINOID

Lantanoid dan aktinoid adalah unsur-unsur transisi blok f, sifat-sifatya berbeda secara signifikan dengan unsur-unsur transisi blok d. Unsur-unsur ini ditempatkan terpisah dalam tabel periodik untuk menunjukkan bahwa keperiodikan struktur elektroniknya berbeda dengan umumnya unsur lain. Walaupun lantanoid disebut unsur tanah jarang, kelimpahannya di kerak bumi tidak sedikit dan kimia penggunaan sifat-sifat lantanoid yang unik sangat mungkin akan berkembang cepat dalam waktu yang tidak terlalu lama. Aktinoid sangat erat dengan kimia dan energi nuklir. Karena jumlah unsur superberat “yang disintesis” dalam akselerator sangat kecil, unsur-unsur ini sangat tidak signifikan dalam pandangan kimia terapan.

LANTANOID
Lima belas unsur yang ditunjukkan dalam Tabel 7.1 dari lantanum, La (4f), sampai lutetium, Lu (4f4), merupakan lantanoid. Ln biasanya digunaan sebagai simbol umum unsur-unsur lantanoid. Walaupun lantanoid, bersama dengan skandium, Sc, dan ytrium, Y, sering disebut unsur-unsur tanah jarang, unsur-unsur ini relatif melimpah di kerak bumi. Kecuali prometium, Pm, yang membentuk isotop stabil, bahkan yang paling kecil kelimpahannya tulium, Tm, dan lutetium, Lu, kelimpahannya sama dengan kelimpahan iodin. Karena lantanoid memiliki sifat yang sangat mirip dan sukar dipisahkan satu sama lain, di waktu yang lalu unsur-unsur ini belum banyak dimanfaatkan dalam riset dasar dan terapan, jadi nama tanah jarang berasal dari fakta ini. Karena adanya metoda ekstraksi pelarut cair-cair dengan menggunakan tributilfosfin oksida sejak tahun 1960-an, unsur-unsur lantanoid menjadi mudah didapat dan mulai banyak dimanfaatkan tidak hanya untuk riset dasar tetapi juga dalam material seperti dalam paduan logam, katalis, laser, tabung sinar katoda, dsb.

Karena entalpi ionisasi tiga tahap unsur lantanoid cukup rendah, unsur-unsur ini membentuk kation trivalen. Sebagian besar senyawa lantanoid kecuali senyawa Ce4+(4f0), Eu2+(4f7) dan Yb2+(4f14) biasanya lantanoidnya berupa ion Ln3+. Ln3+ adalah asam keras, dan karena elektron f terpendam jauh dan tidak digunakan dalam ikatan, elektron-elektron f ini hampir tidak dipengaruhi ligan. Ada kecenderungan jari-jari atom dan ion lantanoid menurun dengan kenaikan nomor atom, dan fenomena ini disebut kontraksi lantanida. Kontraksi ini disebabkan kecilnya efek perisai elektron 4f, yang menyebabkan inti atom menarik elektron dengan kuat dengan meningkatnya nomor atom.
Kompleks logam lantanoid biasanya berkoordinasi antara 6-12 dan khususnya banyak yang berkoordinasi 8 dan 9. Senyawa organologam dengan ligan siklopentadienil jenis Cp3Ln atau Cl2LnX juga dikenal, semua senyawa ini sangat reaktif pada oksigen atau air

AKTINOID

Lima belas unsur dari aktinium, Ac, sampai lawrensium, Lr, disebut dengan aktinoid (Tabel 7.2). Simbol umum untuk unsur-unsur ini adalah An. Semua unsur aktinoid bersifat radioaktif dan sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada dalam jumlah yang cukup adalah torium, Th, protaktinium, Pa dan uranium, U. Unsur-unsur tadi diisolasi dari bijihnya dan digunakan dalam berbagai aplikasi. Logam plutonium, Pu, diproduksi dalam jumlah besar dan efisiensi ekonomisnya dan keamanan penggunaannya sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan reaktor pembiak saat ini sedang banyak dipelajari. Untuk unsur yang lebih berat dari amerisium, Am, karena jumlah yang dapat diisolasi sangat kecil dan waktu paruhnya sangat pendek, studi sifat-sifat kimia unsur-unsur ini sangat terbatas.
Walaupun aktinoid mirip dengan lantanoid dalam pengisian elektron 5fnya, sifat kimianya tidak seragam dan masing-masing mempunyai sifat yang unik. Promosi elektron dari 5f-6d memerlukan energi yang besar dan contoh senyawa dengan ligan asam π telah dikenal dan orbital 5f, 6d, 7s dan 7p berpartisipasi dalam ikatan. Senyawa trivalen aktinoid umum dijumpai tetapi bilangan oksidasi selain tiga bukan tidak umum. Khususnya torium, protaktinium, uranium and neptunium yang cenderung berbilangan oksidasi +4 atau bilangan oksidasi yang lebih tinggi. Karena keradioaktifannya rendah, torium dan uranium yang ditemukan sebagai mineral dapat ditangani dengan legal di laboratorium biasa. Senyawa seperti ThO2, ThCl4, UO2, UCl3, UCl4, UCl6, UF6, dsb bermanfaat untuk berbagai kegunaan. Khususnya UF6, yang mudah menyublim dan merupakan gas yang cocok untuk difusi gas dan melalui proses sentrifugasi gas dalam preparasi 235U. Torium adalah unsur yang oksofilik mirip dengan lantanoid.

http://www.chem-is-try.org

Kenapa sich air laut terasa asin??

Pernahkah kalian berpikir kenapa air laut terasa asin, berbeda dengan air tawar??? Padahal kan sama – sama air. Lalu apa yang dapat membuat air laut terasa asin??
Awalnya sich aku juga nggak terlalu mikirin hal itu. Tapi setelah ada tugas dari Pak Prodjo, dosen Kimia Anorganik II – ku, aku langsung cari informasi nya di internet. Baru aku tahu fenomena itu terjadi.



Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100°C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.
Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu versi yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah lautan.
Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin.
Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet Bumi mulai terlihat biru karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saat itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi.
Kehidupan di Bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun demikian teori ini masih merupakan perdebatan hingga saat ini.
Pada hasil penemuan geologis di tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di dasar laut. Hal ini mungkin menjawab pertanyaan tentang saat-saat awal kehidupan dan di bagian lautan yang mana terjadi awal kehidupan tersebut. Sedangkan kelautan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari berbagai biota atau makhluk hidup di laut yang perlu dimanfaatkan melalui usaha perikanan.


Sumber : www.wikipedia.org

Jumat, Oktober 23, 2009

Bagaimana hubungan volume rongga suatu kristal yang diisi oleh bola (atom) dengan tipe bangun kemas??

Misalkan bila diketahui jari – jari suatu atom (bola) yaitu r, panjang sisi kubus yaitu a. Berapa persen volume rongga di dalam kubus dengan tipe bangun kemas:
Simple cube (cs) / kubus sederhana
Body centered cube (bcc) / kubus berpusat badan
Face centered cube (fcc) / kubus berpusat muka
(catatan : panjang sisi merupakan jarak antara dua pusat atom yang berdekatan)

Penyelesaian:
Simpel cube (cs) / kubus sederhana
Volume kubus
Karena pajang sisi kubus adalah a, maka volume kubus = a^3.
Volume atom/bola
Pada tipe ini, pada sudut kubus ditempati oleh 8 atom dimana tiap atom memberikan/berkontribusi seperdelapan bagian untuk membentuk satu kubus, sehingga satu kubus tersebut terdiri dari 1 atom (8 atom sudut x ⅛ = 1 atom). Dengan demikian volume atom pada simple cube ini adalah
=4/3 x phi x r^3
= 4/3 x (3.14) x r^3
= 4.187 r^3
Panjang sisi kubus sama dengan dua kali jari- jari atom, maka volume rongga pada kubus sederhana,
= volume kubus – volume atom
= a^3 – 4.187 r^3
= (2r)^3 – 4.187 r^3
= 3.813 r^3
Sehingga persen volume rongga pada tipe kubus sederhana,
={(volume rongga)/volume kubus } x 100 %
= {(3.813 r^3)/(8r^3)} x 100%
= 47.6625%

Body centered cube (bcc) / kubus berpusat badan
Volume kubus
Karena pajang sisi kubus adalah a, maka volume kubus = a^3.
Volume atom/bola
Pada tipe ini, pada sudut kubus ditempati oleh 8 atom dimana tiap atom memberikan/berkontribusi ⅛ bagian untuk membentuk satu kubus, ditambah dengan satu atom yang berada di pusat kubus (perpotongan antara dua diagonal ruang) yang utuh/berkontribusi seluruhnya, sehingga satu kubus tersebut terdiri dari 2 atom {(8 atom sudut x ⅛) + (1 atom pusat x 1) = 2 atom). Dengan demikian volume atom pada body centered cube ini adalah
= 2 x 4/3 x phi x r^3
= 2 x 4/3 x (3.14) x r^3
= 8.373 r^3

Panjang diagonal ruang kubus adalah a√3 = 4r (atom – atom pada sudut kubus bersinggungan dengan atom pusat, tapi antara keempatnya tidak saling bersinggungan), maka volume rongga pada kubus sederhana,
= volume kubus – volume atom
= a^3 – 8.373 r^3
= a^3 – 8.373 {( a√3)/4}^3
= a^3 – 0.6798 a^3
= 0.3202 a^3
Sehingga persen volume rongga pada tipe kubus berpusat badan,
={(volume rongga)/volume kubus } x 100 %
= {(0.3202 a^3)/(a^3)} x 100%
= 32.02 %

Face centered cube (fcc) / kubus berpusat muka
Volume kubus
Karena pajang sisi kubus adalah a, maka volume kubus = a^3.
Volume atom/bola
Pada tipe ini, pada sudut kubus ditempati oleh 8 atom dimana tiap atom memberikan/berkontribusi ⅛ bagian untuk membentuk satu kubus, ditambah dengan 6 atom yang berada pada sisi kubus (perpotongan antara dua diagonal sisi) yang memberikan kontribusinya sebesar ½ bagian, sehingga satu kubus tersebut terdiri dari 4 atom {(8 atom sudut x ⅛) + (6 atom sisi x ½) = 4 atom). Dengan demikian volume atom pada face centered cube ini adalah
= 4 x 4/3 x phi x r^3
= 4 x 4/3 x (3.14) x r^3
= 16.747 r^3
Panjang diagonal ruang kubus adalah a√2 = 4r, maka volume rongga pada kubus sederhana,
= volume kubus – volume atom
= a^3 – 16.747 r^3
= a^3 – 8.373 {(a√2)/4}^3
= a^3 – 0.74 a^3
= 0.26 a^3
Sehingga persen volume rongga pada tipe kubus berpusat muka,
={(volume rongga)/volume kubus } x 100 %
= {(0.26 a^3)/(a^3)} x 100%
= 26 %


Lalu bagaimana jika tipe bangun kemas berbentuk tetrahedral?? Berikut perhitungannya.

Volume limas segitiga
Panjang sisi limas segitiga adalah a,
Tinggi alas ( t ) = √{(a^2) – (½ a)^2}
= ½√3 a

Tinggi limas (h) = √{(a^2) – (¼√3a)^2}
= {(√13)/4} a

Sehingga volume limas segitga = Luas alas x tinggi limas
= (½ x a x ½√3 a) x {(√13)/4} a
= 1/16 √39 a^3

Volume atom
Pada tipe ini, terdapat 4 atom sudut yang saling bersinggungan, dimana tiap atom memberikan 1/6 bagiannya dalam membentuk limas segitiga, sehingga dalam limas segitiga ini terdapat ⅔ atom ( 4 atom sudut x 1/6 = ⅔ atom ). Dengan demikian volume dari limas segitiga (tetrahedral) tersebut adalah sebagai berikut.
= 2/3 x 4/3 x phi x r^3
= 8/9 x (3.14) x r^3
= 2.791 r^3
Panjang sisi limas yaitu a, ternyata nilainya sama dengan 2r (dua atom yang saling bersinggungan), sehingga a = 2r.
Maka volume rongga tipe tetrahedral ini
= volume limas segitiga – volume atom yang menempati
= 1/16 √39 a^3 – 2.791 r^3
= 1/16 √39 (2r)^3 – 2.791 r^3
= 0.331 r^3
Sehingga prosentase volume rongga pada tipe tetrahedral ini
= (volume atom yang menempati)/(volume limas) x 100%
= (0.331 r^3) / (2.791r^3) x 100%
= 11.89 %

Rabu, September 23, 2009

Ditemukan Lagi planet di luar tata surya!!!

iseng-iseng, pas aku browsing, nemuin artikel ini. Hmm...menarik banget, makanya aku ambil. setelah dibaca, aku baru sadar ternyata masih banyak benda di langit yang belum ditemuin manusia.
ni nie artikel yang aku dapet dari Antara News:

Planet Padat I Ditemukan di Luar Sistem Tatasurya

Beijing (ANTARA News/Xinhuanet-OANA) - Beberapa ahli astronomi telah menemukan planet berbatu di luar sistem tatasurya kita, dengan kepadatan yang terbukti sama dengan Bumi, demikian laporan studi oleh satu tim Eropa, sebagaimana dilaporkan media, Rabu.

Planet itu, yang dikenal sebagai COROT-7b, ditemukan pada Februari tahun ini oleh teleskop antariksa Eropa, COROT, yang telah melacak bintang tersebut yang diputarinya.

Planet itu berjarak sekitar 500 tahun cahaya dari Bumi di dalam gugus bintang Monoceros, Unicorn.

Meskipun para ilmuwan telah mencari kehidupan di langit dalam waktu cukup lama, ada dugaan bahwa satu planet memerlukan permukaan padat untuk menunjang kehidupan.

Dari lebih 300 exoplanet yang dikenal, itu adalah planet pertama yang ditemukan yang tidak besar dan mengandung gas.

Temuan mengenai planet berbatu dengan kepadatan seperti Bumi "membawa kita satu langkah lebih dekat untuk menemukan planet lain yang serupa dengan planet kita".

Meskipun planet itu sangat panas dan kekurangan air cair berarti tampaknya planet tersebut tak bisa menampung kehidupan, para ilmuwan mengatakan itu tetap menjadi satu langkah penting karena itu memperlihatkan planet berbatu benar-benar ada.

Temuan tersebut akan diterbitkan di dalam jurnal "Astronomy and Astrophysics", terbitan 22 Oktober.(*)

ckckck....

sumber : www.antaranews.com/.../planet-padat-i-ditemukan-di-luar-sistem-tatasurya

Senin, September 21, 2009

Fenomena warna logam emas dan tembaga

Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Pada umumnya, logam mempunyai warna putih metalik/keperakan. Namun, ternyata ada dua logam yang 'nyentrik' sendiri, berbeda dari yang lain. Emas yang berwarna kuning keemasan (yellow gold) dan tembaga yang berwarna merah tembaga (copper red). Kedua logam ini sering kita jumpai dalam bentuk perhiasan, sebagai konduktor, koin, dan lain - lain. Lalu apa yang menyebabkan kedua logam ini mempunyai warna yang berbeda dari logam pada umumnya?

Sekedar tambahan, emas dalam bahasa Sansekerta disebut Jval; dalam bahasa Anglo-Saxon disebut gold; dan dalam bahasa Latin disebut aurum. Emas dengan lambang Au mempunyai nomor atom 79 (memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s1 ) dan massa atom sebesar 196,967. Unsur ini termasuk golongan logam transisi dengan 18 isotop (senyawa emas yang paling banyak adalah auric chloride danchlorauric acid). Emas telah diketahui dan dinilai sangat tinggi sejak jaman purba kala. Unsur ini ditemukan di alam sebagai logam tersendiri dan dalam tellurides. Emas tersebar sangat luas dan selalu diasosiasikan dengan quartz atau pyrite.


emas

Sedangkan tembaga yang dalam bahasa Latin disebut cuprum, dipercayai telah ditambang selama 5000 tahun. Tembaga dengan lambang Cu mempunyai nomor atom 29 (memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d10 4s1) dan massa atom sebesar 63,546. Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, dan merupakan konduktor yang bagus untuk aliran elektron (kedua setelah perak dalam hal ini). Tembaga memiliki kegunaan yang luas sebagai racun pertanian dan sebagai algisida dalam pemurnian air. Senyawa-senyawa tembaga seperti solusi Fehling banyak digunakan di bidang kimia analitik untuk tes gula.


uang tembaga

Fenomena warna pada logam emas dan tembaga (keduanya termasuk logam transisi) dapat dijelaskan dengan teori medan kristal. Jika orbital-d dari sebuah kompleks berpisah menjadi dua kelompok seperti yang dijelaskan di atas, maka ketika molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, satu atau lebih elektron yang berada dalam orbital tersebut akan meloncat dari orbital-d yang berenergi lebih rendah ke orbital-d yang berenergi lebih tinggi, menghasilkan keadaam atom yang tereksitasi. Perbedaan energi antara atom yang berada dalam keadaan dasar dengan yang berada dalam keadaan tereksitasi sama dengan energi foton yang diserap dan berbanding terbalik dengan gelombang cahaya. Karena hanya gelombang-gelombang cahaya (λ) tertentu saja yang dapat diserap (gelombang yang memiliki energi sama dengan energi eksitasi), senyawa-senyawa tersebut akan memperlihatkan warna komplementer (gelombang cahaya yang tidak terserap).

Seperti yang dijelaskan di atas, ligan-ligan yang berbeda akan menghasilkan medan kristal yang energinya berbeda-beda pula, sehingga kita bisa melihat warna-warna yang bervariasi. Untuk sebuah ion logam, medan ligan yang lebih lemah akan membentuk kompleks yang Δ-nya bernilai rendah, sehingga akan menyerap cahaya dengan λ yang lebih panjang dan merendahkan frekuensi ν. Sebaliknya medan ligan yang lebih kuat akan menghasilkan Δ yang lebih besar, menyerap λ yang lebih pendek, dan meningkatkan ν. Sangtalah jarang energi foton yang terserap akan sama persis dengan perbedaan energi Δ; terdapat beberapa faktor-faktor lain seperti tolakan elektron dan efek Jahn-Teller yang akan mempengaruhi perbedaan energi antara keadaan dasar dengan keadaan tereksitasi.



Roda warna mendemonstrasikan warna senyawa yang akan terlihat jika ia hanya menyerap satu gelombang cahaya. Sebagai contoh, jika senyawa tersebut menyerap warna merah, maka ia akan tampak hijau.

λ diserap vs warna terpantau
400nm Ungu diserap, Hijau-kuning terpantau (λ 560nm)
450nm Blue diserap, Kuning terpantau (λ 600nm)
490nm Biru-hijau diserap, Merah terpantau (λ 620nm)
570nm Kuning-hijau diserap, Ungu terpantau (λ 410nm)
580nm Kuning diserap, Biru tua terpantau (λ 430nm)
600nm Jingga diserap, Biru terpantau (λ 450nm)
650nm Merah diserap, Hijau terpantau (λ 520nm)

Dari roda warna diatas, dapat dilihat bahwasanya emas berwarna kuning keemasan dan tembaga berwarna merah tembaga karena menyerap panjang gelombang antara 450 - 490 nm sehingga memantulkan warna yang berkisar pada warna kuning hingga merah.

Jadi, jelas bukan, mengapa emas dan tembaga mempunyai warna yang khas??


sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/emas/

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/tembaga/

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_medan_kristal#Warna_kompleks_logam_transisi

http://id.wikipedia.org/wiki/Emas

http://potenius.blogspot.com/2008/12/ekstraksi-logam-emas.html

http://rifathul.wordpress.com/2009/02/23/warna-logam-tembaga-perak-dan-emas/